ARTVISI.or.id: Presiden Joko Widodo mengatakan, media penyiaran (TV dan radio) harus mampu meningkatkan level kompetensinya dengan inovasi dan kreatifitas agar tak kalah bersaing dengan media-media berbasis internet.
“Sehingga media penyiaran mampu menyajikan informasi dan konten-konten yang makin menarik dan sekaligus membawa pesan yang berkualitas, ikut mencerdaskan kehidupan bangsa serta berkontribusi pada kemajuan Indonesia,” kata Presiden Jokowi seperti dilansir dari laman KPI.go.id, pada Sabtu, (8/1/2022).
Saat ini, lanjut Presiden, media penyiaran atau media mainstream bukan lagi menjadi satu-satunya rujukan masyarakat dalam mendapatkan informasi dan hiburan. Namun begitu, peralihan sistem siaran dari analog ke digital akan memberi kesempatan yang baik bagi media penyiaran karena masyarakat akan memperoleh banyak tayangan yang bermutu.
Presiden juga berharap komitmen lembaga penyiaran, TV dan radio, untuk terus menghadirkan siaran yang sehat, edukatif, berkualitas dan menginspirasi tidak berhenti. Media penyiaran mesti dapat menjaga kredibilitas sebagai landasan kepercayaan. “Tidak mudah terseret arus dan tergoda untuk mengejar sensasi sesaat yang hanya mengejar rating dan share,” ujarnya.
Dalam kesemparan itu, Presiden Joko Widodo meminta kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk semakin pro aktif untuk mengawal kualitas konten media penyiaran. Menurutnya, aduan masyarakat perlu direspon dengan cepat dan transparan dan bersikap tegas jika ada tayangan yang merugikan kepentingan publik.
“Harus juga mendorong media penyiaran melahirkan lebih banyak karya-karya kreatif yang berkualitas yang mencerminkan semangat cita-cita penyiaran Indonesia,” tandasnya.
Sumber : KPI.go.id