بسم الله الرحمن الرحيم
Peran media Islam dalam mencerdaskan kehidupan Bangsa sangat diperperlukan mengingat kebhinekaan NKRI tentunya memerlukan peran serta setiap elemen Bangsa dalam rangka mewujudkan bangsa Indonesia yang adil, makmur dan diberkahi Alloh Ta’ala.
Maka media-media Islam yang mempunyai visi yang sama dalam memandang perlunya kontrol sosial membantu KPI ( Komisi Penyiaran Indonesia) dan Kemenkominfo, kemudian dalam rangka peningkatan profesionalisme, standarisasi lembaga dan mendorong penguatan legalitas LPS dan LPK, dibentuklah Asosiasi Radio TV Islam Indonesia ( ARTVISI ).
Pertemuan-pertemuan dalam rangka perintisan Asosiasi ini telah dimulai sejak tahun 2008, dimana saat itu ada sekitar 40-an media bertemu untuk peningkatan profesionalisme, bertempat di Cileungsi Bogor, disusul pertemuan berikutnya tahun 2012 bertempat di Yogyakarta, dan berujung pada pertemuan di IHBS TV di Jakarta Timur pada tahun 2014 yang akhirnya disepakati untuk terbentuknya ARTVISI (Asosiasi Radio TV Islam Indonesia) yang saat ini telah mempunyai legalitas dari Kemenkumham Akta No 3 Tanggal 18 September 2014 No. AHU-00628.60.10.2014.
Artvisi didirikan Oleh Ustadz Badrussalam, Lc , Ustadz Zainal Abidin,Lc dan Bapak Dr. H. Patrialis Akbar, SH, MH
Visi
Menjadi Asosiasi yang mengayomi radio dan televisi Islam Indonesia yang legal, profesional, bermanfaat untuk umat dan bangsa
Misi
1. Menjadi lembaga pemersatu yang menaungi dan menampung aspirasi serta mewakili kepentingan lembaga-lembaga penyiaran yang tergabung di dalamnya.
2. Mendorong dan mensosialisasikan pentingnya legalitas seluruh anggota yang tergabung di dalamnya.
3. Mendorong terwujudnya lembaga-lembaga penyiaran sehat, bermanfaat, bermartabat dan profesional.
4. Mendorong dan mensosialisasikan pentingnya dakwah Islam yang hikmah dan bijaksana sesuai dengan ajaran Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wassalam- dan peraturan penyiaran.
Tujuan didirikan :
Berupaya Mewujudkan dan meningkatkan peran serta anggota dalam mencerdaskan dan mensejahterakan bangsa dan menciptkan media yang sehat dengan memperjuangkan dan membela kepentingan anggota serta turut menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi pengembangan industri penyiaran Radio dan Televisi Islam Indonesia.
Susunan Kepengurusan :
(Berdasarkan Akta Notaris No 3.- No. AHU-00628.60.10.2014)
Dewan Pengawas
Djuhana Suwarna
Said Zainal Abidin
Fadil Basymeleh
Heri Sumartono
Agus Hasanudin
Dewan Pembina
H. Patrialis Akbar, SH, MH
Badrussalam, Lc
Zainal Abidin, Lc
Dewan Pengurus
Ketua Umum : Pangadilan Harahap, Lc
Sekertaris Jendral : Diding Sobarudin,AMd
Bendahara : Mas’ud
Kabid Perizinan : Joko Sulistyono
Kabid Manajemen : Indra Hermawan
Kabid SDM : Eko Hariyanto
Kabid Program Siaran : Andi Zakaria
Kabid Humas : Mujiarto
Kabid Ekonomi : Supriyadi
Keanggotaan :
Anggota ARTVISI adalah Lembaga Penyiaran Swasta dan Komunitas berupa Lembaga Siaran Radio dan Televisi
Islam Indonesia, saat ini anggota berjumlah total kurang lebih 70 Lembaga.
Prinsip Dasar Artivisi:
Berpegang kepada Al-Quran dan Hadits dengan pemahaman Ahlus sunnah wal jama’ah
Turut serta mencerdaskan bangsa dalam kehidupan beragama, bermasyarakat dan bernegara
Taat kepada pemerintah serta menjaga persatuan umat dan bangsa dalam bingkai NKRI.
Berjuang untuk kepentingan dakwah islam bukan untuk kepentingan pribadi dan golongan.
Fasilitator antara pemerintah dan lembaga lembaga penyiaran, pendidikan dan informasi islam untuk menuju media penyiaran yang profesional dan sehat.
Sarana kerjasama antar radio dan televisi islam diseluruh indonesia dalam bidang, perizinan, manajemen, sdm, advokasi, program siaran, ekonomi dan teknis
Tidak berpolitik praktis
Program Unggulan:
Bimbingan legalitas LPK & LPS Radio dan Televisi Sunnah Indonesia
Menggalang dan membimbing usaha mandiri untuk Artvisi dan untuk LPS & LPK Radio dan Televisi Sunnah Indonesia
Kerjasama dan Pengayaan konten
Training ProfesionalismeTekhnis dan penyiaran
Kontrol sosial, bimbingan konsultasi perundang-undangan, peraturan dan P3SPS
Demikian Sekilas Profile ARTVISI, semoga menjadikan media-media Islam Nusantara kelak menjadi pemersatu ummat, agen perubahan bangsa menuju Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi Bangsa yang Baldatun Thayyibatun Warabbun Ghafur.
